Saturday 12 November 2011

globalisasi


GLOBALISASI DAN DAMPAKNYA
(Kelas XII)

A.       Definisi Globalisasi
1.         Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Proses masuk ke ruang lingkup dunia.
2.         Secara Etimologi/ asal kata
Berasal dari kata globe/ global yaitu dunia/ bola dunia, hal-hal kejadian secara umum dan keseluruhan, yang berkaitan dengan dunia termasuk di dalamnya adalah kebijakan nasional yang memperlakukan seluruh dunia sebagai lingkungan yang layak diperhitungkan.
3.         Secara Umum
Proses tumbuhnya kesadaran global bahwa dunia adalah sebuah lingkungan yang terbangun sebagai kesatuan utuh.

Inti globalisasi (Ulrich Beck) :
1.         Deteritorialisasi
2.         Transnasionalisme
3.         Multilokal dan translokal
B.       Proses Globalisasi
Kapan era globalisasi dimulai?
1.         Globalisasi dimulai ketika Vasco da Gama dan Christopher Colombus melakukan ekspedisi dari dunia barat (Eropa) ke dunia luar barat lebih dari 500 tahun yang lalu. Ekspedisi itu awalnya memang dilakukan dengan maksud berdagang. Hal ini menjadi awal munculnya kehendak menguasai wilayah bangsa lain untuk menghisap kekayaan bangsa lain tersebut (kolonialisme). Ini sebagai benih dari globalisasi.
2.         Menurut Mansour Fakih (2003:211)
Globalisasi merupakan kelanjutan dari era kolonialisme dan era pembangunan/ era developmentalisme.
a.         Era kolonialisme : era perkembangan paham kapitalis di Eropa.
Paham kapitalisme dikembangkan oleh Adam Smith.
Kapitalisme    : sistem ekonomi yang mengatur proses produksi dan pendistribusian barang dan jasa-jasa.
Ciri-cirinya :
1)        Sebagian besar sarana produksi dan distribusi dimiliki individu
2)        Barang dan jasa diperdagangkan di pasar bebas secara kompetetif
3)        Modal (uang/ kekayaan lain) diinventasikan ke dalam berbagai usaha untuk menghasilkan laba
4)        Adanya ekspansi secara fisik guna memperoleh bahan baku dan mentah
Di era ini terjadi proses eksploitasi manusia atas manusia lain dalam bentuk penjajahan secara langsung selama ratusan tahun
b.        Era Pembangunan
Era ini menekankan pertumbuhan ekonomi nasional, sehingga berpusat pada negeri sendiri (aktor utama = negara). Faktor pengeraknya adalah merdekanya negara-negara dunia ketiga secara fisik. Penjejahan tidak lagi terjadi secara fisik dan langsung, melainkan melalui cara pandang dan ideologi. Ketika era pembangunan akhirnya mengalami krisis dunia memasuki era baru yaitu era globalisasi.
c.         Era Globalisasi
Aktor utama adalah perusahaan-perusahaan transnasional, bank-bank transnasional, lembaga keuangan multilateral (IMF), birokrasi perdagangan regional dan global (WTO). Negara hanya sebagai bagian dari pendorong pertumbuhan ekonomi global, sesungguhnya semua proses globalisasi digerakkan oleh ideologi neoliberalisme. Kaum neoliberal yakin bahwa pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dicapai melalui persaingan/ kompetisi dan pasar bebas.


C.       Tiga Pandangan Mengenai Proses Globalisasi
1.         Kaum skeptis
Semua hal tentang globalisasi hanyalah omong kosong/ bukan sesuatu yang baru
2.         Kaum hiperglobalis
Proses globalisasi bukan omong kosong tapi sangat nyata, manfaat dan dampaknya bisa dirasakan dimanapun.
3.         Kaum transformatif
Tatanan global mengalami perubahan tapi masih banyak pola lama yang bertahan
D.       Aspek Globalisasi
1.         Baharuddin Darus
a.         Globalisasi informasi dan komunikasi
b.        Globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas
c.         Globalisasi gaya hidup, pola konsumsi, budaya, kesadaran
d.        Globalisasi media masa cetak dan elektronik
e.         Globalisasi politik dan wawasan
2.         Muhtavom
a.         Globalisasi informasi dan komunikasi
b.        Globalisasi ekonomi
c.         Globalisasi hukum
d.        Globalisasi politik
e.         Globalisasi ilmu pengetahuan
f.          Globalisasi budaya
g.         Globalisasi agama
E.        Dampak Globalisasi (friedman)
1.         Banyak industri yang mengurangi pemakaian SDA
2.         Semakin tingginya pendapatan rata-rata per kapita di dunia
3.         Semakin majunya tingkat pendidikan masyrakat dunia
4.         IPTEK di semua bidang meningkat
5.         Meningkatnya jumlah penduduk dunia
Dampak globalisasi (positif + negatif) :
1.         Ancaman terhadap budaya bangsa
2.         Lunturnya identitas bangsa
3.     Kesadaran terhadap wawasan നുസന്റാര

F.       Pengaruh globalisasi dalam berbagai kehidupan berbangsa dan bernegara
1.         Ekonomi
a.         Globalisasi menguntungkan perdagangan negara-negara maju.
b.        Lahirnya perusahaan-perusahaan raksasa.
c.         Banyak perusahaan di negara-negara maju mendesentralisasikan operasi perusahannya impor barang-barang manufaktur.
d.   Implementasi GATT/ GATS menyebabkan kekuatan tawar menawar negara-negara sedang berkembang semakin lemah.
e.      Pasar uang global menyebabkan nilai tukar mata uang negara-negara sedang berkembang terus merosot.
Motor penggerak terjadi globalisasi dalam sistem perekonomian negara (Firdausy) :
a.         Liberalisasi
b.        Privalisasi
c.         Deregulasi
2.         Sosial budaya
a.         Jika pertautan budaya ini tidak dikelola dengan baik akan terjadi konflik
b.        Aliran informasi global lewat berbagai media cetak/ elektronik dapat digunakan sebagai sarana pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan seseorang.
c.         Terjadi pergeseran nilai-nilai dan norma masyarakat.
d.        Citra global dengan komoditi yang dulunya hanya terdapat di luar negari, sekarang bisa dengan cepat diperoleh di mall-mall setempat.
e.  Melemahnya nilai-nilai keagamaan sebagai akibat derasnya arus informasi yang terbanyakan lebih menekankan hal-hal duniawi.
3.         Politik
a.        Kekuasaan pemerintah negara terancam melemah oleh perkembangan perusahaan global, pranata ekonomi global dan budaya global.
b.  Kebijakan moneter dan fiskal tidak lagi bisa diambil semata-mata berdasarkan pertimbangan domestik, tapi harus mempertimbangkan faktor eksternal seperti IMF dengan letter of intenntnya dan World Bank serta pemerintah negara-negara kreditor.
c.   Persaingan dalam investasi berarti kebijakan nasional yang tradisional diubah menjadi kebijakan global.
d.      Muncul tim pemantau independen dalam proses pembentukan pemerintahan suatu negara.
e.      Muncul kekuatan politik dalam negeri yang dipengaruhi oleh kekuatan global.
4.         Hankam
a.         Semakin terbukanya ekonomi nasional dapat menghancurkan suatu negara.
b.    Interpedensi yang tidak seimbang negara maju dengan negara berkembang melahirkan ketergantungan pada pasar, investasi dan teknologi negara maju, tetapi sebaliknya membawa tekanan pada negara berkembang sehingga timbul kerawanan sosial, ekonomi, politik dan keamanan
c.   Globalisasi dalam bentuk arus modal, gagasan dan mobilitas penduduk lintas negara menyebabkan timbulnya masalah transnasional berupa perusakan lingkungan, bajak laut, penyelundupan senjata, penyelundupan manusia, perdagangan anak dan wanita, narkoba dan teroris.
d.   Perkembangan teknologi tempur yang berguna untuk pertahanan dan keamanan serta keutuhan wilayah bangsa dan negara.
G.       Contoh pengaruh globalisasi negara lain yang dirasakan negara Indonesia
                Akar krisis keuangan Asia bermula sejak 2 dekade yang lalu, ketika negara-negara Asia memberlakukan kebijakan berorientasi pasar, membuka pasar dalam negerinya, membuka diri terhadap investasi asing. Negara Asia tumbuh menjadi macan asia, karena pertumbuhan ekonomi cepat. Tetapi pada pertengahan tahun 1997 di Thailand terjadi krisis ekonomi, hal ini dikarenakan menumpuknya hutang sehingga menyebabkan kehilangan kepercayaan atas perekonomian. Pasar uang global tiba-tiba yakin bahwa mata uang Thailand (bath) tidak bisa lagi didukung dolar, sehingga bath terjun bebas yang akibatnya perekonomian Thailand ambruk. Krisis ekonomi berdampak pada negara-negara asia lainya termasuk Indonesia yang mengalami keterpurukan ekonomi pada tahun 1998 yang berakibat lengsernya Suharto.


H.       Bentuk-bentuk globalisasi
1.         Globalisasi Ekonomi
Proses kegiatan ekonomi dan perdagangan dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasinya tanpa rintangan batas territorial negara.
Wujud nyata (Tanri Abeng)
a.         Globalisasi produksi.
b.        Globalisasi pembiayaan.
c.         Globalisasi tenaga kerja
d.        Globalisasi jaringan informasi
e.         Globalisasi perdagangan

Kebaikan globalisasi ekonomi :
a.         Meningkatkan produksi global
b.        Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
c.         Memperluas pasar untuk produksi dalam negeri
d.        Memperoleh modal lebih banyak dan teknologi yang lebih baik
e.         Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
Keburukan globalisasi ekonomi
a.         Menghambat pertumbuhan sector industri
b.        Memperburuk neraca pembayaran
c.         Sektor keuangan semakin tidak stabil
d.        Memperbanyak prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
2.         Globalisasi kebudayaan
Gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu ke seluruh dunia.
I.       Sisi positif dan negatif globalisasi
1.         Positif
a.         Mempercepat pertumbuhan ekonomi
b.        Mempercepat terwujudnya pemerintahan yang demokratis dan masyarakat madani
c.         Tidak mengurangi ruang gerak pemerintah dalam kebijakan ekonomi dunia dan mendukung pertumbuhan ekonomi
d.        Tidak berlawanan dengan desentralisasi
e.         Tidak menjadi penyebab krisis ekonomi
2.         Negatif
a.         Globalisasi sebagai kapitalisme kasino
b.        Menciptakan kapitalisme
c.         Menciptakan kompetensi yang menghancurkan
d.        Penyebab pengangguran
e.         Merugikan negara dunia ketiga
f.          Menimbulkan individualisme yang berlebihan
g.         Menimbulkan imperalisme budaya
J.       Posisi terhadap implikasi globalisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia
Mengingat letak geografis Indonesia yang strategis, maka posisi Indonesia sangat rentan terhadap implikasi era globalisasi yang sedang berjalan. Untuk menghadapi hal tersebut, Indonesia harus memantapkan SDM, ideologi Pancasila sebagai filter, sosekbud hankam yang kuat.
Sebagai contoh di bidang :
1.         Teknologi dan pengembangan
Terjadi perubahan yang luas dan mendalam, yang usaha-usahanya :
a.  Ketika era komputerisasi datang, telepon dan faksimil banyak digunakan orang, perkembangan itu mempengaruhi PT POS Indonesia sebagai perusahaan jasa layan antar.
b.        Pengiriman surat lewat pos turun drastis
c.        PT POS Indonesia memberi layanan program optimal, diantaranya ada jaminan asuransi terhadap surat/ barang yang hilang/ rusak saat dikirim lewat door to door dan perusahaan Wetern Union (WU) digandeng mendongkrak layanan pengiriman wesel.
2.         Peningkatan kualitas produk
Banyak produk luar negeri beredar di Indonesia (kota-kota besar) yang mengingat konsumen Indonesia secara besar untuk menggunakannya. Contoh di bidang kosmetik, rakyat Indonesia dituntut untuk cinta produk dalam negeri seperti Sari Ayu, Mustika Ratu, Jamu Jago, Ny. Meneer yang kualitasnya tidak kalah dengan produk luar.
3.         Hankam dan hukum
Banyak teroris, bajak laut, perdagangan anak dan wanita, narkoba, kejahatan lintas batas. Maka Indonesia membuka diri dengan pihak lain untuk menumpas/ memerangi kejahatan internasional, seperti :
a.         Penandatanganan perjanjian memerangi terorisme pada akhir Juli 2002
b.        Mematuhi hukum dan perjanjian internasional
c.         Meratifikasi perjanjian internasional
d.        Menghormati peradilan internasional
4.         Informasi
Adanya pers dapat membantu dalam dimensi sosial dan pergelaran nilai budaya bangsa dan dalam pemerintahan pun telah dikembangkan sistem informasi yang menunjang pemberlakuan WTO.
5.         Sosial budaya
a.         Berpartisipasi dalam kegiatan sosial internasional
b.        Pertukaran pelajar antar negara
6.         Lingkungan  hidup
a.         Menentang penggunaan senjata nuklir baik untuk perang/ merusak lingkungan
b.        Melestarikan lingkungan hidup baik secara nasional maupun internasional
K.       Sikap selektif terhadap pengaruh globalisasi
1.         Upaya dan protes menentang dampak negatif globalisasi itu sendiri, misalnya :
Penuntutan subsidi yang lebih besar untuk produk pertanian sebagai usaha melindungi pasar dan industri dalam negeri.
2.         Bersikap sebagai konsumen yang kritis dan terinformasi sehingga dapat memilih produk yang perusahaannya bertindak adil terhadap buruhnya.
3.         Selain itu juga diperlukan strategi  bangsa Indonesia dalam menghadapi pengaruh globalisasi :
a.  Diperlukan imtaq dan iptek yan gcanggih untuk mengejar ketinggalan dan mneyempurnakan kekurangan-kekurangannya dalam pelaksanaan pembangunan nasional di segala bidang.
b.  Mengelola globalisasi, yang salah satunya dengan merumuskan kebijakan politik luar negeri yang lebih  realistis dan kontruktif.
c Memperkuat akar kebangsaan, yaitu dengan mengeksplorasi kekuatan lokal baik dari segi pemikiran maupun aksi untuk makin memberdayakan mayarakat Indonesia.

L.       Sikap-sikap Penulis yang Dapat Dipertanggungjawabkan :
1.         Mempunyai pola pikir sederhana
Cara berpikir yang menyatakan pendapat atau cara pengujian dilaksanakan dengan sederhana, tidak berputar-putar.
2.         Bersikap obyektif
Tidak membuat suatu penilaian baik atau buruk, tetapi sebaliknya mencari kebenaran. Fakta yang ada dijelaskan menurut apa adanya.
3.         Menyikapi dengan penuh kesabaran
Tidak mudah menyerah dan berputus asa dalam melakukan segala hal dan kuat menerima tekanan-tekanan dalam usaha mempertahankan keyakinan. Selain itu, penulis juga harus teliti, tekun dan tidak tergesa-gesa dalam mengumpulkan hasil yang didapat untuk ditulis, dipraktikkan  dan disebarluaskan kepada khalayak ramai, dengan dukungan fakta yang didapat.
4.         Menyikapi dengan berpikir skeptis
Berpikir skeptis maksudnya adalah bersikap tidak mudah percaya pada suatu berita, selama berita tersebut belum didukung oleh data yang cukup kuat. Sikap skeptis juga mnunjukan kehati-hatian dalam memberikan penilaian.
5.         Mempunyai sifat relatif baik
Kebenaan yang disajikan merupakan kebenaran yang didukung oleh fakta. Jika suatu teori tidak sesuai lagi dengan fakta, teori tersebut harus dilepas kemudian diperbaiki.
M.       Langkah-langkah Berpikir Ilmiah
Dalam melakukan kegiatan penelitian untuk membuat sebuah karya ilmiah, diperlukan langkah-langkah berpikir ilmiah. Langkah-langkah berpikir ilmiah tersebut adalah sebagai berikut.
1.         Menentukan objek penelitian atau masalah.
2.         Membatasi masalah.
3.         Mengumpulkan data.
4.         Mengolah data dan mengambil keputusan.
5.         Merumuskan dan melaporkan hasil penelitian.
6.         Mengajukan implikasi-implikasi untuk memecahkan permasalahan serupa.
Menurut Sitorus, terdapat langkah terencana dan sistematis yang menggambarkan penelitian. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut.
1.         Identifikasi, pemilihan dan perumusan masalah
2.         Telaah kepustakaan
3.         Menyusun hipotesis
4.         Identifikai, klasifikasi, memberi definisi opersional dari ubahan-ubahan (variabel)
5.         Menentukan dan mengembangkan alat pengambil data (instrumen)
6.         Menyusun rancangan penelitian
7.         Menentukan sampel
8.         Mengumpulkan data
9.         Mengolah dan menganalisis data
10.     Menafsirkan hasil analisis data
11.     Menyusun laporan penelitian
Langkah-langkah penelitian tersebut membantu seorang penulis dalam mengumpulkan data di lapangan.
N.       Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
Pembuatan karya ilmiah memerlukan penelitian yang terencana. Dalam meneliti permasalahan yang merupakan rangkaian kegiatan, diperlukan suatu sistematika untuk memperoleh sesuatu yang baru. Suatu penelitian akan jelas jika menjelaskan 5 W dan 1 H (What, Who, Why, Where, When and How).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam sistematika penulisan karya ilmiah adalah sebagai berikut.
1.         Halaman judul dan nama peneliti
a.         Judul ditulis dalam huruf besar, ukuran huruf lebih besar daripada naskah
b.        Nama peneliti
c.         Nama sekolah
d.        Tahun penulisan karya tulis
2.         Cakupan isi ringkasan penelitian
a.         Permasalahan yang ada pada penelitian
b.        Tujuan penelitian
c.         Tinjauan pustaka
d.        Landasan teori
e.         Hipotesis, yaitu jawaban/ kesimpulan sementara dari hal yang diteliti
f.          Lokasi penelitian
g.         Sumber data
h.         Metode pengumpulan data
i.           Jumlah sampel/ responden
j.          Analisis dan pembahasan
k.        Hasil dan kesimpulan
l.           Saran (kalau ada)
m.       Daftar Pustaka
O.       Presentasi Karya Ilmiah
Setelah membuat karya ilmiah, tentu kita akan mempresentasikannya didepan umum, sebagai bentuk tanggung jawab terhadap apa yang kita buat/ teliti. Dalam mempersiapkan presentai karya ilmiah, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan, yaitu sebagai berikut.
1.         Teknik berbicara, yaitu :
a.         Menarik napas dalam-dalam sebelum memulai pembicaraan
b.        Mengatur volume bicara
c.         Menggunakan kata-kata sehari-hari yang dikenal oleh pendengar
d.        Melayangkan pandangan ke pendengar yang paling bersimpati/ berminat pada kita
2.         Teknik meningkatkan penampilan berbicara secara verbal, yaitu :
a.         Percaya diri
b.        Mengucapkan kata-kata dengan jelas dan perlahan
c.         Berbicara dengan wajar
d.        Mengatur irama dan tekanan suara (tidak monoton)
e.         Menarik napas dalam-dalam 2-3 kali untuk mengurangi ketegangan
f.          Menghindari pengucapan kata-kata EM, AH, ANU, APA
g.         Membaca paragraf yang dianggap penting dalam teks
3.         Beberapa hal yang dapat menarik dan mempengaruhi presentasi karya ilmiah, yaitu sebagai berikut :
a.     Pakaian. Pakaian yang baik, sederhana, serasi, rapi dan bersih akan menunjukkan rasa percaya diri, rasa harga diri dan mencerminkan kepribadian seseorang.
b.        Pandangan mata. Memandang orang yang diajak berbicara, jangan menundukkan kepala
c.         Air muka. Air muka mengikuti isi pembicaraan pada penelitian.
d.     Sikap badan. Pada presentasi duduk, duduklah dengan sopan. Pada presentasi berdiri, berdirilah dengan tegap dengan mengatur gerakan badan secara teratur agar tenang.
e.         Suara. Suara menampakkan kesan positif dengan menjelaskan ucapan yang dikeluarkan, tidak monoton, bersemangat, dapat didengar (jangan terlalu lemah) dan berekspresi.
f.   Tulisan. Bentuk huruf, angka, gambar sebagai sarana untuk menjelaskan apa yang dibicarakan.
г.    Senyum. Senyum tulus yang keluar dari dalam lubuk hati.

Pers


PERS (Kelas XII)

A.       Pengertian Pers
1.         Secara istilah/ etimologi :
Pers berasal dari bahasa Belanda yaitu “persen”, dalam bahasa Ingris “press”,dalam bahasa Prancis “presse” persen, press, presse dapat diartikan sebagai kata “tekan”, “menekan”, “cetak”. Maka dari itu “pers” pada awalnya menunjuk pada wahana komunikasi masa berupa media cetak (surat kabar dan majalah). Tetapi di AS (1947) istilah “pers” mengalami perluasan makna tidak hanya media cetak tapi juga jurnalisme radio dan televisi karena kian maraknya aktivitas pemberitaan siaran radio dan televisi di awal dan pertengahan abad 20.
2.         Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pers yaitu :
a.         Usaha percetakan dan penerbitan.
b.        Usaha pengumpulan dan penyiaran berita.
c.         Penyiaran berita melalui surat kabar, majalah dan radio
d.        Orang yang bekerja dalam penyiaran berita.
e.         Medium penyiaran berita seperti surat kabar, majalah, radio,televisi, film.
3.         UU No 40 tahun 1999 tentang pers
Pers yaitu :
Lembaga sosial dan wahana komunikasi masa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, gambar, suara serta data dan grafik maupun dalam bentuk lamanya dengan menggunakan media cetak, media elektronik dan segala janis saluran yang tersedia              (pasal 1 butir 1).
4.         Berdasar pengertian pers tersebut (UU No 40/ 1999), istilah pers mempunyai 2 arti :
a.         Arti luas
Pers menunjukkan pada lembaga sosial (pranata sosial) yang melaksanakan kegiatan jurnalistik karena merujuk pada kegiatan berpola untuk memenuhi, kebutuhan masyarakat akan informasi. Kegiatan berpola ini umumnya dijalankan oleh lembaga yang berorientasi profit mencari untung (perusahaan pers) ataupun nonprofit (LSM).
b.        Arti sempit
Pers menunjuk pada wahana/ media komunikasi masa (produk kegiatan jurnalistik seperti media massa cetak dan elektronik).
B.       Fungsi Pers
1.         Secara umum
Sebagai watchdog yaitu mata dan telinga, pemberi isyarat, pemberi tanda-tanda dini, membentuk opini, pengarah agenda ke depan.
2.         UU No 40/ 199 tentang pers :
a.         Fungsi informasi
b.        Fungsi pendidikan
c.         Fungsi menghibur
d.        Fungsi sosial
e.         Fungsi lembaga ekonomi
C.       Perkembangan Pers di Indonesia
Menurut Dr. H. Krisna Harahap membagi 5 periode :
1.         Era kolonial (… - 1945)
2.         Era demokrasi (1945 - 1959)
3.         Era demokrasi terpimpin (1959 - 1966)
4.         Era orde baru (1966 - 1998)
5.         Era reformasi (1998 - sekarang)
D.       Peranan Pers dalam Masyarakat Demokrasi
Berdasarkan perkembangan peranan pers di Indonesia, peranan pers adalah memberi informasi yang benar kepada publik tentang kejadian suatu peristiwa dan dikarenakan pers mempunyai jaminan hukum untuk bersikap kritis pada pemerintah maka pers juga berperan sebagai sumber informasi alternatif  bagi masyarakat. Secara lebih rinci menurut :

1.         UU No 40/ 1999 tentang pers pasal 6 :
a.         Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui.
b.  Menegakkan nilai demokrasi, mendorong penegakan supremasi hukum dan HAM, menghormati pluralisme/ kebhinekaan.
c.         Mengembangkan pendapat umumberdasarkan informasi yang tepat, akurat dan benar.
d.        Melakukan pengawasan kritis, koreksi dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum.
e.         Memperjuangkan keadilan dan kebenaran.
2.         M. Gurevitch dan JG Blumer (1990) dalam buku Democracy and the masa media
a.      Memberi informasi tentang perkembangan sosial politik.
b.     Memberikan gambaran tentang isu-isu penting yang sedang menjadi perhatian masyarakat.
c.  Menyediakan wahana untuk melakukan debat publik antara berbagai sudut pandang berbeda-beda yang hidup dalam masyarakat.
d.  Membantu pemerintah dalam memperhitungkan cara yang sesuai dalam menggunakan kekuasaan.
e.  Memberikan sumbangan kepada warga masyarakat untuk belajar, memilih dan terlibat dalam kehidupan bersama termasuk proses politik.

E.      Pengertian Kode Etik Jurnalistik
1.         Menurut UU No 40/ 1999 (pasal 7 ayat 2) :
Kode etik yang disepakati  organisasi wartawan dan ditetapkan dewan pers.
2.         Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Aturan tata susila kewartawanan; norma tertulis yang mengatur sikap, tingkah laku dan tata krama penerbitan.
3.         Secara umum :
Kaidah penuntun yang memberi arah yang jelas kepada wartawan tentang apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya tidak dilakukan dalam kerja jurnalistik, sehingga dapat sebagai rambu guna menghindarkan wartawan dari kesalahan yang tidak perlu terjadi melaksanakan kerja jurnalistik.
F.       Bentuk-bentuk Kode Etik
a.         Kode Etik Wartawan Indonesia (KEWI)
b.         Kode Praktik bagi Media Pers
c.         Kode Etik Jurnalistik Aji
G.       Fungsi Dewan Pers
Pengertian : sebuah dewan yang bersifat Independen yang terdiri dari wartawan yang dipilih oleh organisasi wartawan, pimpinan perusahaan pers yang dipilih oleh organisasi perusahaan pers, tokoh masyarakat ahli di bidang pers/ komunikasi dan bidang lainnya yang dipilih oleh organisasi wartawan dan organisasi perusahaan pers (pasal 15 ayat 1 dan 3).
Fungsi (pasal 15 ayat 2 UU pers) :
1.         Melakukan pengkajian untuk pengembangan pers
2.         Menetapkan dan mengawasi pelaksanaan kode etik jurnalistik
3.         Memberikan pekembangan dan mengupayakan penyelesaian pengaduan masyarakat atau kasus-kasus yang berhubungan dengan pemberitaan pers.
4.         Mengembangkan komunikasi antara pers, masyarakat dan pemerintah.
5.         Memfasilitasi organisasi-organisasi pers dalam menyusun peraturan-peratuan di bidang pers dan meningkatkan kualitas profesi kewartawanan.
6.         Mendata perusahaan pers
H.       Menganalisis kode etik jurnalistik dalam masyarakat demokratis di Indonesia
Siswa diberi copy-an kode etik jurnalistik yang berisi pasal-pasal kemudian dianalisis dengan cara ditafsirkan setiap pasalnya. Contoh pasal 1 yaitu wartawan Indonesia bersikap Independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang dan tidak beritikad buruk.
Penafsiran :
1.         Independen : memberitakan peristiwa/ fakta sesuai dengan suara hati nurani tanpa campur tangan, paksaan dan intervensi dari pihak lain termasuk pemilik perusahaan pers.
2.         Akurat           :    dipercaya benar sesuai keadaan obyektif ketika peristiwa terjadi
3.         Berimbang     :    semua pihak mendapat kesempatan setara
4.         Tidak beritikad buruk :        tidak ada niat secara sengaja dan semata-mata untuk menimbulkan      
kerugian pihak  lain.
I.        Contoh penyimpanan kode etik jurnalistik dari berbagai media
Secara umum ada 5 alasan mengapa buku, majalah, surat kabar dilarang beredar di Indonesia.
1.         Alasan politik
2.         Alasan agama
3.         Alasan ras
4.         Alasan pornografi
5.         Alasan penerbitan aksara asing
Contoh     :    surat kabar yang dilarang jika mengandung unsur pornografi, contohnya kamasutra,
                     terang bulan, playboy
J.        Upaya pemerintah dalam mengendalikan kebebasan pers
1.         Distorsi peraturan perundang-undangan
2.         Perilaku aparat
3.         Pengadilan massa
4.    Perilaku pers sendiri

K.       Manfaat Pers dalam Kehidupan Masyarakat Demokratis di Indonesia
1.         Media massa harus dimanfaatkan sebagai pembuka ruang pembicaraan sistem politik untuk mendebatkan masalah kemasyarakatan.
2.         Media massa harus dimanfaatkan sebagai pencerah pengetahuan masyarakat
3.         Media massa harus dimanfaatkan untuk melindungi hak rakyat, karena media massa bertugas sebagau wathdog (penjaga) untuk mengawasi pemerintah.
4.         Media massa dapat digunakan untuk memberdayakan ekonomi nasional
5.         Media massa adalah salah satu sarana hiburan.


L.       Dampak Penyalahgunaan Kebebasan Pers
1.         Secara Internal
a.         Pers tidak obyektif, menyampaikan berita bohong, lambat/ cepat akan ditinggal pembacanya.
b.        Ketidaksiapan masyarakat untuk menggunakan hak jawab menimbulkan kejengkelan pihak yang merasa dirugikan oleh pemberitaan pers akan melakukan tindakan anarkis dengan merusak kantor bahkan tindakan fisik terhadap wartawan yang memberitakan
2.         Secara eksternal
a.         Mempercepat kerusakan ahklak dan moral bangsa
b.        Menimbulkan ketegangan dalam masyarakat
c.         Menimbulkan sikap antipati dan kejengkelan terhadap pers
d.        Menimbulkan sikap saling curiga dan perpecahan dalam masyarakat.
e.         Mempersulit diadakannya islah/ merukunkan kembali kelompok masyarakat yang sedang konflik.
M.       Pers yang Bebas dan Bertanggung Jawab
1.         Sebagai langkah awal, perlu adanya kebebasan pers dalam setiap tindakannya
2.  Supaya tidak terjadi penyelewengan oleh insan pers, maka kemerdekaan pers harus berdasarkan prinsip demokrasi, keadilan dan supremasi hukum.
3.         Supaya kemerdekaan pers lebih berkembang dan bertanggung jawab, maka perlu dibentuk dewan pers yang independen.
4.         Dalam mempertanggung jawabkan suatu berita, pers wajib memberi pengertian dan opini dengan menghormati norma agama dan kesusilaan masyarakat serta asas praduga tak bersalah.
5.         Pers mempunyai kewajiban melayani hak jawab dan hak koreksi serta hak tolak
a.         Hak jawab (UU No 40/ 1999 pasal 1 ayat 11) :
Hak seseorang/ sekelompok orang untuk memberikan tanggapan/ sanggahan terhadap pemberitaan berupa fakta yang merugikan nama baiknya.
b.   Hak koreksi : hak dan wajib secepatnya mencabut/ meralat setiap pemberitaan yang kemudian ternyata tidak akurat dan memberi kesempatan hak jawab secara proporsional pada sumber/ obyek berita.
c.         Hak tolak (UU No. 40/ 199 pasal 1 ayat 10)
Hak wartawan karena profesinya untuk menolak mengungkapkan nama nara sumber dan atau identitas sumber berita yang harus dirahasiakan.
N.       Langkah menulis berita untuk dipublikasikan
Perlu diketahui sebelumnya
1.         Ciri Berita
a.         Kejadian fakta (fact)
b.        Kejadian baru terjadi (time)
c.         Kejadian luar biasa (amazing)
d.        Kejadian penting dan terkenal (important)
e.         Kejadian skandal/ persengketaan (conflict)
f.          Kejadian di dalam lingkungan sendiri (nearness)
g.         Kejadian sesuai minat konsumen berita (human interest)
2.         Sumber tempat mencari berita
Kantor polisi, kantor pemerintahan, Rumah Sakit, pengadilan, perusahaan, tokoh masyarakat dan sumber lain yang diminati pembaca.
3.         Teknik Mencari Berita
a.         Sistem beat : wartawan mencari berita baik itu sekedar informasiataupun fakta dengan cara mendatangi sumber berita secara teratur.
b.        Sistem meneruskan (follow up) : biasanya suatu rangkaian supaya lebih tajam dan akurat
c.         Sistem penugasan (assigment) : arahan pimpinan untuk mencari berita karena dianggap cerita itu penting.
d.        Sistem wawancara
e.         Sistem menulis sendiri : berdasarkan fakta dan data yang ada untuk ditulis oleh wartawan yang akan diterbitkan dan menanggung resiko dari apa yang ditulisnya.
4.         Menyusun/ Menulis Berita
a.         Syarat : berdasar fakta, obyektif, berimbang, lengkap, akurat, jelas
b.    Menentukan siapa yang akan membaca tulisanmu, carilah media massa yang tepat dan tuntutan ide yang dapat diterima oleh media yang bersangkutan untuk dimuat
c.         Mengumpulkan informasi
d.   Menuliskan hasil pengumpulan data secara jujur, apa adanya, sesuai catatan tertulis/ berdasarkan rekaman hasil wawancara.
e.   Penulisan berita disesuaikan dengan rumus 5 W + 1 H (what, why, who, where, when dan how)